Banner POINT Sukabumi

Tuesday, May 18, 2010

BannerPOINT: Reborn!

Akhirnya status BannerPOINT yang selama ini mengambang mencapai kejelasan. Reborn! (Lahir baru!)

Awalnya BannerPOINT dibuat untuk membantu perkembangan bisnis jaringan Tianshi dan dibuat untuk menjadi anak perusahaan Tianshi. Namun dalam perjalanannya integrasi secara manajemen mengalami beberapa kendala teknis dan membuat status kepemilikan BannerPOINT terkatung-katung selama 15 bulan terakhir ini.

Proses negosiasi ini yang dicapai tanggal 10 Mei yang lalu antara manajemen BannerPOINT dan manajemen Tianshi di Indonesia akhirnya mencapai kesimpulan akhir yang disetujui bersama, yaitu: BannerPOINT secara kepemilikan dan manajemen berdiri secara independen. Secara kepemilikan BannerPOINT bukan dimiliki oleh Tianshi sehingga perusahaan Tianshi terlepas dari hak kepemilikan maupun tanggung jawab atas operasi BannerPOINT.

Terlepas dari status kepemilikan BannerPOINT, perlu ditegaskan bahwa BannerPOINT masih tetap pada tujuan awalnya: untuk mendukung perkembangan bisnis dan menyejahterakan anggota jaringan Tianshi. Sifat mandiri (namun berfungsi sebagai penyokong) ini mirip seperti sifat/tujuan dari lembaga support system yang ada di Indonesia (contoh: Unicore berdiri secara independen, tidak dimiliki oleh perusahaan Tianshi, dan bukan bagian dari manajemen Tianshi, namun dibuat dan dijalankan untuk kepentingan anggota Tianshi yang bergabung di dalamnya). Catatan: Walaupun memiliki sifat independensi dan pendukung seperti support system, perlu ditegaskan bahwa BannerPOINT bukan support system.

Berangkat dari semangat mendukung jaringan (dibuat dari, oleh, dan untuk jaringan), selaku pemilik yang sah secara hukum dari P.T. Jaring Ritel Indonesia yang mengoperasikan BannerPOINT, kami menyatakan: BannerPOINT (P.T. Jaring Ritel Indonesia) adalah perusahaan nirlaba, keuntungan perusahaan akan dibagikan secara proporsional pada semua leader yang memenuhi kualifikasi tertentu. Artinya profit ini terbuka bagi semua orang asalkan mencapai persyaratan tertentu sesuai dengan peringkat di support system. Baca penjelasan selengkapnya di note tentang [BannerPOINT Profit Sharing].

Pernyataan ini sekaligus membantah dan memberi kejelasan pada berbagai isu yang beredar di lapangan saat ini, BannerPOINT bukan dan tidak akan menjadi MLM baru.

Berhubung BannerPOINT tidak dimiliki oleh Tianshi, point yang sudah dan akan dikumpulkan anggota tidak diposting dalam marketing plan Tianshi. Komisi marketing dari penjualan produk-produk BannerPOINT dihitung dan diberikan berdasarkan peringkat support system Unicore dengan mengacu pada struktur jaringan Tianshi. Untuk itu tidak dibuat marketing plan, melainkan dibuat sistem Reward Point.

Reward Point (RP) yang didapat bisa digunakan untuk berbelanja produk kebutuhan sehari-hari di BannerPOINT atau ditukarkan dengan berbagai barang. Katalog barang yang bisa ditukarkan akan segera dirilis di website BannerPOINT, antara lain: alat komunikasi, alat elektronik, alat kebutuhan rumah tangga, kendaraan bermotor, emas, dsb. sesuai jumlah RP yang diakumulasikan.

Sistem RP ini sekaligus dirancang untuk memaksimalkan efisiensi dan efektifitas komisi marketing sesuai dengan teori perancangan sistem pembagian komisi dalam penjualan berjenjang, sedemikian hingga bisa menghemat total payout yang dikeluarkan. Implikasinya: harga barang di BannerPOINT akan mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.

Untuk penjualan yang sudah dibukukan sebelum 25 Mei 2010, BV yang terkumpul akan dikonversikan dalam bentuk reward point. Penjelasan selengkapnya tentang Reward Point dapat dibaca di note berikutnya tentang [BannerPOINT Reward System].

Operasi BannerPOINT akan terus dilanjutkan seperti sebelumnya, daerah baru yang sudah siap akan segera dioperasikan.

Pendaftaran DP baru akan segera dibuka. Prasyarat untuk DP baru:
  1. Biaya lisensi sistem Rp2.000.000,- (sudah termasuk biaya administrasi tahun pertama, NON-REFUNDABLE)
  2. Biaya administrasi sebesar Rp1.000.000,- per tahun (catatan: sebagai tanda terima kasih untuk para DP yang sudah bergabung sebelumnya, biaya administrasi tahunan ini tidak diberlakukan bagi DP yang terdaftar sebelum tanggal 10 Mei 2010).
  3. Pembelian stok produk awal sebesar Rp25.000.000,-
  4. Prasyarat pengajuan DP baru:
    • Sudah terdaftar sebagai *5 _SEBELUM_ bulan Maret 2010, ATAU
    • Member aktif berperingkat *5 yang sudah terdaftar di Tianshi minimal selama 1 tahun sebelum tanggal pengajuan DP, ATAU
    • Member aktif berperingkat *6 yang sudah terdaftar di Tianshi minimal selama 6 bulan sebelum tanggal pengajuan DP, ATAU
    • *3 Tianshi dengan nilai pembelian awal sebesar Rp50.000.000,- dan tambahan jaminan khusus senilai Rp30.000.000,- (jaminan khusus ini akan dikembalikan penuh saat mencapai peringkat Excel selama 3 bulan berturut-turut)
    • *5 Tianshi dengan nilai pembelian awal sebesar Rp50.000.000,-, diajukan dengan rekomendasi tertulis dari upline Gold Lion terdekatnya, ATAU
    • Core Leader Unicore yang sudah meraih penghargaan Silver Planner dan mendapat rekomendasi dari Excel *8/above terdekatnya, ATAU
    • Badan hukum berbentuk koperasi primer yang sudah berdiri minimal selama 1 tahun, ATAU
    • Catatan: jumlah DP baru di suatu wilayah akan dibatasi untuk menjaga tingkat persaingan yang sehat antar DP di wilayah tsb.
  5. Di luar prasyarat di point nomor (4), setiap DC berhak merekomendasikan maksimum hingga 16 DP untuk memastikan kelancaran proses distribusi dengan langsung menghubungi BRO masing-masing DC.
Komisi distribusi (DC dan DP) hingga tutup buku bulan Mei 2010 akan segera dibayarkan pada tanggal 1 Juni 2010.

Catatan Tambahan: Untuk sementara BannerPOINT dijalankan di jaringan Fransiscus X. Joko sebagai pilot project (proyek percontohan). Untuk jaringan lain di Unicore, BannerPOINT bersifat terbuka namun silakan berkonsultasi terlebih dahulu pada upline Gold Lion terdekat Anda.

BannerPOINT Profit Sharing

BannerPOINT adalah perusahaan nirlaba, profit yang didapat akan dibagikan secara point proporsional bagi para Excel yang ikut berpartisipasi di BannerPOINT.

Profit Sharing ini dibagikan setiap tiga bulan sekali.

Cara perhitungannya sbb.:

Shared Profit (SP) = 80% x Net Profit
(Catatan: 20% dialokasikan untuk pengembangan aset perusahaan dan cadangan dana)

Setelah struktur jaringan dimampatkan (compress system), untuk setiap Excel dengan pembelanjaan BannerPOINT minimum Rp500.000,- / bulan akan dihitung BK (Bobot Kontribusi) dengan rumus BK = (20xPS) + (15xLX) + (8xL4) + (4xL3) + (2xL2) + L1, di mana:
PS = Personal Sales (pembelanjaan pribadi) BannerPOINT
L1..L4 = Jumlah group sales BannerPOINT di jalur pertama terbesar (L1) hingga jalur ke-4 terbesar (L4), dengan batas atas L(n) maksimum sebesar 5xL(n+1) untuk n=1..3
LX = Jumlah group sales BannerPOINT di luar empat jalur terbesar

Langkah selanjutnya menghitung Total Bobot Kontribusi (TBK), yaitu jumlah BK dari semua Excel.

Besar profit sharing yang diterima = (BK/TBK) x SP

Kesimpulan:
1. Profit sharing ini terbuka bagi semua Excel Unicore yang aktif di BannerPOINT (melakukan pembelanjaan minimum Rp500.000,- / bulan).
2. Untuk mendapatkan bagian yang besar, pastikan jaringan Anda lebar dan seimbang

P.S.: Sorry bahasanya sangat "matematis". Maksudnya supaya perhitungannya jelas. Dengan semangat transparansi, pembukuan BannerPOINT akan diaudit setiap tahun oleh auditor independen dan akan dilaporkan di meeting leader tahunan Unicore.

BannerPOINT Rewarding System

Reward Point (RP) BannerPOINT adalah sistem pembagian komisi marketing BannerPOINT yang didasarkan pada peringkat support system Unicore dan struktur jaringan Tianshi. Sesuai dengan sifatnya sebagai penyokong bisnis utama jaringan Tianshi (untuk menghindari kesan "bisnis dalam bisnis"), RP tidak dibagikan dalam bentuk cash namun berupa point yang dapat dibelanjakan kembali di BannerPOINT (1 RP setara dengan Rp5,-) atau ditukarkan dengan berbagai macam barang, antara lain: telepon selular, alat elektronik (TV, DVD, dsb.), komputer dan aksesorisnya, alat rumah tangga, kendaraan bermotor, perhiasan (termasuk emas batangan), dsb.

Keuntungan untuk konsumen (non-member) dari berbelanja di BannerPOINT adalah harga yang kompetitif (harga konsumen, dihitung setara dengan harga rata-rata kompetitor dari ritel modern di daerah tsb.) plus service (barang diantar ke rumah).

Keuntungan untuk member adalah dapat membeli dengan harga distributor dan berhak menjual dengan harga konsumen pada konsumen non-member untuk mendapatkan keuntungan penjualan langsung (retail sales rebate) sebesar 2 hingga 10%.

Untuk menjadi member cukup menjadi anggota Tianshi (*1) dan melakukan pembelanjaan minimal Rp100.000,- di BannerPOINT, secara otomatis akan terdaftar sebagai member BannerPOINT.

Untuk memandu member Tianshi menjalankan bisnisnya dengan benar, Unicore memiliki peta membangun aset (PAU = Peta Aset Unicore) dengan tahapan-tahapan terencana, masing-masing ditandai dengan apa yang disebut sebagai peringkat support system (Unicore Rank), yaitu: Core Person, Core Leader, CLP, Excel, dst.

BannerPOINT mendukung penuh implementasi PAU di jaringan dan akan memberikan tambahan motivasi dalam menjalankan PAU ini dengan memberikan Reward Point bagi peringkat Core Person ke atas sebagai berikut:
  • Core Person akan mendapatkan 1 RP setiap kelipatan pembelanjaan Rp1.000,- dari pembelanjaan pribadi plus pembelanjaan group di luar downline Core Person (CP Side Volume)
  • Core Leader akan mendapatkan Double Reward Point (2 RP) setiap kelipatan pembelanjaan Rp1.000,- dari pembelanjaan pribadi plus pembelanjaan group di luar downline Core Leader CL Side Volume), dan 1 RP override dari pembelanjaan group pribadi dari downline CP-nya.
  • Excel ke atas akan mendapatkan Profit Sharing BannerPOINT (penjelasan selengkapnya baca artikel [BannerPOINT Profit Sharing].


Selain itu, member dengan dapat meraih Shopping Free Reward Point (SFRP = Poin penghargaan berupa belanja gratis) apabila memenuhi kualifikasi sbb.:
  • Pembelanjaan BannerPOINT bulanan minimal Rp500.000,- / bulan
  • Memiliki 4 jalur member (secara jaringan Tianshi, 4 frontline minimal *1) dengan pembelanjaan minimal di masing-masing jalur sebesar Rp1.000.000,- (akumulasi pembelanjaan group di masing-masing jalur dalam bulan berjalan).
  • Perhitungan SFRP sebagai berikut:
    1. Struktur jaringan dipadatkan (compress system) berdasarkan member yang aktif (melakukan pembelanjaan di BannerPOINT)
    2. Untuk setiap kelipatan pembelanjaan Rp2.500,- oleh masing-masing downline pada 5 level pertama dari distributor bersangkutan akan diberikan 1 SFRP.
    3. Untuk setiap 2000 SFRP yang dikumpulkan member berhak atas voucher belanja gratis senilai Rp10.000,-
    4. Setiap member berhak atas maksimal 50 voucher belanja gratis (max Rp500.000,-), setelah itu setiap SFRP yang tersisa akan dikonversi menjadi PV Tianshi dengan kurs 1000 SFRP = 4 PV (Catatan: untuk menjadi *3 diperlukan 2,000 PV). PV dapat diposting ke Tianshi setiap saat lewat website BannerPOINT. Member juga akan mendapatkan produk Tianshi setara dengan PV yang diposting.

Tuesday, March 30, 2010

Banner Point Kerjasama dengan BRI ( Bank Rakyat Indonesia )

Banner Point akan menjalin kerjasama dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia), dimulai dari Kantor Wilayah Bali/NTB. BRI dipilih sebagai bank mitra karena berbagai pertimbangan, terutama karena cakupan jaringannya yang sangat luas (lebih dari 5000 unit kerja dengan 80% di antaranya sudah on-line), tingkat kesehatan bank yang meyakinkan (Bank dengan tingkat CAR tertinggi di Indonesia, BUMN milik pemerintah, saat ini tercatat sebagai bank terbesar ke-2 di Indonesia dari segi aset), manajemen yang kooperatif, dan prospek kerjasama yang saling menguntungkan.
Bagi pihak BRI, Banner Point adalah klien potensial dengan jumlah nasabah potensial yang sangat besar dan potensi perputaran dana yang sangat besar. Bagi Banner Point, BRI adalah mitra terpercaya yang dapat mendukung operasi finansial Banner Point secara luas dan komprehensif. Bagi kedua pihak, baik Banner Point maupun BRI adalah lembaga yang berorientasi kerakyatan sehingga keduanya memiliki jiwa pelayanan yang selaras.
BRI menawarkan aplikasi Cash Management System (CMS) yang akan memudahkan transaksi finansial terpadu. Aplikasi ini telah digunakan oleh korporasi besar (Pertamina, Telkom, Pemprov, dll) untuk keperluan transaksi dan manajemen keuangan sehari-hari. Dengan sedikit kustomisasi, aplikasi CMS BRI dapat dihubungkan dengan sistem transaksi finansial Banner Point sehingga dalam waktu dekat proses transaksi keuangan elemen-elemen Banner Point dapat dilakukan secara real-time (penyetoran/penarikan dana akan segera meng-update jumlah kredit masing-masing DP/DC di akun Banner Point secara instan / seketika).
Untuk mengawali kerjasama ini, para DC dan DP di wilayah Bali telah membuka ratusan rekening di BRI dengan supervisi langsung dari Kanwil Bali/NTB. Secara bertahap kerjasama akan diteruskan dengan semua kantor wilayah BRI di seluruh Nusantara.
Layanan tambahan dari BRI berupa layanan prioritas bagi para DP Banner Point dengan dibuatkan kartu khusus (co-branding Banner Point) dan slip setoran khusus untuk penyetoran kredit akun DP di sistem Banner Point.

Warna-Warni BannerPOINT

Apa warna BannerPOINT? Oranye, kalau bicara tentang logo dan warna tema.
Tapi bukan warna oranye yang mau saya ulas di note kali ini. Hari ini saya mau bicara tentang tiga warna lain: hitam, merah, dan biru. Kenapa hitam? Karena saat ini banyak (leader) yang waktu ditanya soal BannerPOINT jawabannya adalah “auk ah.. gelap!!!” Warna selanjutnya, warna yang sedang “hot” (dan memang cukup panas) mendominasi pembicaraan di facebook ini tentang BannerPOINT… warna merah.
Dalam bahasa warna, merah bisa dimaknai secara positif dan negatif (sumber: desktoppub.about.com). Secara positif, warna merah berarti kejadian penting, sesuatu yang spesial, dan perayaan. Namun secara umum untuk kultur Barat (suka tidak suka masyarakat kita lebih terpengaruh kultur Barat) merah lebih diasosiasikan secara negatif: kemarahan, bahaya, kehilangan uang, dan peperangan. Studi fisiologi menunjukkan bahwa warna merah merangsang pola pernafasan menjadi lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah, menciptakan kegelisahan.
Begitulah merah mewarnai BannerPOINT saat ini. Gelisah, panik, marah, kecewa, dsb. Kenapa bisa begitu? Kalau mau dirangkum, itu disebabkan dua hal: Harga yang tidak sesuai dengan harapan, dan kinerja manajemen yang lambat (alias ketidakjelasan waktu mulai di suatu daerah).
Jadi sebelum warna merah ini menjadi lebih merah alias merah membara, sebagai konseptor BannerPOINT dan terutama sebagai salah satu network leader di Tianshi Indonesia
Saya membuat tulisan ini anggaplah sebagai sharing, yang harapannya bisa membirukan sedikit warna merah yang sedang marak. Coba Anda bayangkan, sejak kami mengambil alih manajemen (lihat note saya sebelumnya) :
  • di akhir Juli, dalam 3 bulan ini kami menjalankan 5 propinsi sekaligus (lebih dari seratus wilayah DC dengan sekitar 2000 DP),
  • membuat dan menjalankan sistem dari nol (kita tidak menggunakan sistem BannerStore, sistem BP dibuat dari scratch),
  • menemui lebih dari 200 supplier (dari situ kita sudah membuat deal dengan sekitar 30 supplier),
  • membuat kerjasama dengan BRI dan memulai negosiasi dengan Bank Mandiri,
  • mensetup dan menjalankan kantor di 2 lokasi (Jakarta dan Surabaya),
  • merekrut dan melatih sekitar 30 staff manajemen inti, membuka gudang pendukung distribusi di 5 lokasi,
  • melakukan belasan training untuk para DC/DP,
  • berkomunikasi dengan media (acara kita sudah 3 kali diliput berita di TVRI, plus blocking time 30 menit di TV-One yang akan segera tayang),
  • membuat 7 kali Vision Sharing, dan melakukan rangkaian negoisasi/koordinasi dengan manajemen Tianshi. Total jumlah dokumen (Excel worksheet) di komputer administrasi Surabaya (belum termasuk Jakarta) sebanyak 928 file,
  • jumlah tiket penerbangan sejumlah 143 tiket.
Dalam ukuran normal, semua ini harusnya dikerjakan minimal dalam 2 tahun, jadi kalau dalam 3 bulan sudah sejauh ini artinya itu sudah 8 kali kecepatan normal.
Kalau staff saya push lebih jauh lagi, terlepas dari berapa besar pun bayaran yang saya tawarkan saya yakin mereka akan memilih untuk resign.
Hal ini diperparah keadaan di lapangan dimana terjadi distorsi informasi (baca: overklaim presentasi) yang membuat BannerPOINT diharapkan memiliki harga bersaing di tingkat grosir (padahal konsep BannerPOINT adalah ritel ke end user).
Banyak anggota jaringan yang mengclosing toko/grosir dengan janji harga yang ditawarkan lebih murah dari harga grosiran, sehingga pada saat harga kita release (yang notabene sudah sangat bagus untuk harga ritel) terjadi kekecewaan dan menghambat kelancaran operasi. Inilah yang dikomplain sebagai “harga BannerPOINT mahal”. Padahal hampir 90% harga produk kita di bawah harga rata-rata peritel modern (kita secara berkesinambungan melakukan survey harga dibantu oleh anggota jaringan).
Belum lagi kendala penguasaan komputer (bahasa gaulnya: gaptek) di mayoritas DP dan kesalahan melakukan transfer (berita tidak sesuai format yang seharusnya) yang sangat menyulitkan bagian administrasi. Satu kesalahan nilainya 10 juta kredit, ekual dengan 10 juta Rupiah. Artinya jelas tidak boleh salah, harus dikerjakan dengan hati-hati dan melalui mekanisme crosscheck yang ketat. Implikasinya: menyita waktu yang cukup lama. Saat ini mental staff BannerPOINT sudah dalam keadaan sangat tertekan dan terus diserang dengan komentar negatif lewat berbagai media (internet: facebook, email; telepon, sms). Saya bersyukur punya staff yang sangat pengertian dan rela bekerja nyaris 15 jam sehari dalam kondisi seperti itu. Di lain sisi saya juga sangat memahami kecemasan dan kepanikan para DP yang sudah berinvestasi dan banyak di antara mereka yang menggunakan uang hasil pinjaman / menggadaikan barang. Yang dibutuhkan saat ini adalah rekoordinasi kita sebagai leader network sebagai bumper (seperti yang sudah dilakukan sebagian besar leader-leader selama ini, terima kasih untuk itu).
Memang sangat sulit, tapi itu semua kembali ke mentalitas kita sebagai pelaku MLM. Kalau Anda perhatikan isi Vision Sharing leader-leader awal Tianshi, kurang lebih kondisi Tianshi di awal mirip dengan kondisi BannerPOINT saat ini. Waktu itu (medio 2001-2003) dari 13 produk yang ada, 8 produk indent sampai berbulan-bulan. Belum lagi kasus bonus salah transfer, belum teregisternya beberapa produk utama di BPOM, reward yang terlambat turun, dsb.
Mendengarkan Net-P seperti itu kita bisa membayangkan kesulitan yang ada, tapi kalau mau betul-betul berempati dengan perasaan riil yang kami (leader awal Tianshi) alami saat itu, ya seperti perasaan Anda sekarang. Kalau di akhirnya Tianshi menjadi sebesar ini, 95% disebabkan endurance leader-leader awal yang melihat visi besar Tianshi. Bedanya, jaringan Tianshi Indonesia saat itu masih kecil dan tidak melibatkan finansial dalam skala BannerPOINT sekarang ini, boleh dibilang tantangan yang ada saat ini memang jadi jauh lebih besar dan berat. Jadi kalau saya yang sebetulnya sudah bisa memilih untuk diam dan menikmati passive income dari bisnis Tianshi yang saya bangun selama 7 tahun masih memilih untuk memulai membangun BannerPOINT dengan segala konsekuensinya, itu karena saya melihat visi yang jauh lebih besar dimana bisnis ini akan jadi bisnis raksasa dalam skala puluhan kali lipat besarnya bisnis Tianshi saat ini dalam 3 hingga 5 tahun mendatang, dengan pengaruh yang cukup untuk mengubah peta perekonomian Indonesia sesuai dengan cita-cita founding fathers kita. Mungkin terdengar muluk dan retorik, tapi saya serius dengan cita-cita ini.
Kalau cuma sekedar untuk bonus yang lebih besar, buat saya pribadi pengorbanan yang harus diberikan untuk membuat BannerPOINT masih terlalu mahal. Saya lakukan ini untuk cita-cita besar itu, buat saya ini adalah sebuah perjuangan dalam arti yang sesungguhnya. So, menjawab banyak pertanyaan tentang waktu mulai, saya bisa jawab bahwa target yang saya berikan ke manajemen ini adalah akhir tahun seluruh kota besar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi selesai. Kami membuat business plan mengacu pada target tersebut. Kalau ternyata target tersebut meleset, sudah konsekuensi kami untuk menerima cacian.
Akan lebih mudah kalau saya publish target yang lebih jauh, katakanlah akhir tahun depan. Namun saya tetap memilih untuk membuat target akhir tahun ini. Alasannnya? Karena saya bisa berempati dengan para DP yang sudah berinvestasi besar, jadi semaksimal mungkin kami harus berusaha untuk membuat target itu terealisasi.
Mohon maaf sebelumnya kalau nanti target ini meleset. Kembali ini semua adalah target, bukan sebuah janji. Yang bisa saya janjikan adalah usaha seluruh jajaran manajemen BannerPOINT sebesar 1000% untuk mencapai target yang diset.
Moga-moga tulisan ini, yang saya buat dengan semangat transparansi, bisa sedikit menjawab pertanyaan sejenis. Pasti bukan jawaban yang kita semua harapkan, tapi jawaban ini jujur, terbuka, dan apa adanya.
Percayalah, kami sangat mengerti keadaan di lapangan dan kami berusaha semaksimal batas kekuatan manusia untuk mempercepat realisasi BannerPOINT di Indonesia.
P.S.: masih soal warna. Oranye menurut Cunningham & Harrington adalah simbol untuk daya tarik (general attraction) dan energi. Mengacu pada desktoppub.about.com: “In keeping with its transitional appearance in nature, you might use shades of orange to indicate transition or a bridge between two opposing factors.” Ritel konvensional dan network marketing jelas adalah dua faktor yang berseberangan. Kalau menurut Malbrough, Oranye adalah simbol Encouragement (dorongan semangat untuk berani melakukan sesuatu), strengthens the ability to concentrate (menguatkan kemampuan untuk konsentrasi), attraction (daya tarik), adaptability (kemampuan beradaptasi), stimulation (stimulus). Jadi kenapa warna ini dipilih sebagai warna tema? Silakan simpulkan sendiri dari arti warna ini. Sekarang saya dan beberapa staff mau memesan segelas es jeruk dingin (orange is trully refreshing ;) sambil menyelesaikan tumpukan nota manual para DP di Bali untuk dientri ke dalam sistem. Kalau hari ini bisa selesai besok saya akan ajak staff berlibur sebentar di Nusa Dua. Kalau belum selesai, moga-moga hari Minggu besok cuaca tidak sepanas hari ini karena kami akan bekerja sampai semua nota manual selesai dientri dan Bali bisa dikembalikan ke sistem berbasis web.

Monday, March 29, 2010

Banner POINT

Banner Point / Distribution Point bergerak di bidang penjualan ritel barang consumer goods (sembako/barang umum sehari-hari) di Indonesia terbukti sangat menjanjikan. Hal ini didukung oleh 2 faktor yaitu barang sembako adalah barang yang pasti diperlukan oleh setiap manusia dan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, sekitar 230 juta orang. Hal ini menimbulkan gambaran mengapa bidang penjualan ritel untuk barang consumer goods ini selalu stabil walaupun dunia ditimpa dengan berbagai macam krisis ekonomi. Selama ini hanya 2 jenis bentuk usaha yang mengambil keuntungan di bidang ini, yaitu bentuk usaha tradisional (pasar, warung, toko kelontong tradisional, dll) dan pasar ritel modern (waralaba mini market, super market, hyper market, dll).
Dalam perkembangan sekarang, jelas terlihat bahwa pasar ritel modern dengan modal besar di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan menjurus mematikan bentuk-bentuk usaha tradisional lain yang bercirikan modal kecil. Untuk itulah sejalan dengan semangat ekonomi kerakyatan, dalam waktu dekat akan diperkenalkan sebuah konsep usaha jenis ke 3 yang disebut dengan usaha waralaba pribadi (personal franchise).
Konsep ini mengadopsi hampir semua keunggulan waralaba dalam usaha ritel modern, tapi dengan biaya investasi yang jauh lebih murah, bisa dilakukan oleh semua kalangan dan mempunyai potensi penghasilan yang tidak kalah dibandingkan usaha waralaba mini market yang sedang booming di Indonesia.